Pendidikan
Anak Usia Dini penting untuk generasi penerus
Pendidikan
Anak usia Dini merupakan hal yang sangat fundamental, karena apa yg diberikan
Tuhan ketika anak baru lahir barulah berupa potensi, baik potensi fisik
(jasmani dengan semua alat inderanya) maupun potensi non-fisik (akal, kalbu,
dll). Potensi tersebut harus ditumbuh-kembangkan melalui berbagai timulasi /rangsangan. Di
berbagai Negara maju, telah dilakukan penelitian terhadap anak – anak di
tingkat Elementary School atau SD yang menunjukan bahwa 70 % anak–anak yang mendapat
pendidikan usia dini bisa mengikuti pelajaran lebih baik dibandingkan dengan
anak – anak yang tidak mendapatkan pendidikan usia dini. Menurut Bloom (2003),
separuh perkembangan intelektual anak berlengsung sebelum 4 tahun. Sedangkan,
menurut Landers (2004): perkembangan kognitif usia 17 tahun merupakan akumulusi
perkembangan anak usia 4 tahun sebesar 50%, 4-8 tahun sebesar 30%, dan 9-17
tahun sebesar 20%. Mary Eming Young (2003) menambahkan bahwa lingkungan
memiliki efek kuat pada perkembangan otak anak. Oleh karena itu, stumulasi/
rangsangan sejak usia dini sangat diperlukan agar otak anak dapat berkembang
secara maksimal. Otak manusia memiliki dua belahan, yaitu belahan otak kanan
dan belahan otak kiri. Kerjasama antara
otak kanan dan otak kiri memunculkan adanya kecerdasan jamak (multiple
intelligences) yang diajukan dan dipopulerkan oleh Howard Gardner. Untuk
sementara, hingga saat ini telah terindentifikasi beberapa ragam kecerdasan
anak, yaitu: kecerdasan linguistik (cerdas kosakata), kecerdasan logika dan
matematika (cerdas angka dan rasional), kecerdasan spasial (cerdas
ruang/tempat/gambar), kecerdasan kinestetika-raga (cerdas raga), kecerdasan
musik (cerdas musik), kecerdasan interpersonal (cerdas orang), kecerdasan
intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), serta
kecerdasan eksistensial.
Dalam
kegiatan nyata otak kanan dan kiri bekerja sama misalnya pada saat berbicara
atau berpikir biasa. Pada saat berbicara otak kiri berperan penting dalam
memproduksi bahasa, otak kanan berperan melatarbelakangi aksi bicara misalnya
intonasi emosional atas apa yang dikatakan, atau perasaan umum yang mungkin
ditimbulkan dari suatu kalimat.
Salah
satu cara untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak adalah dengan mengak
karaktersitik anak usai dini, sehingga stimulus yang kita berikan kepada anak,
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anakHal ini mengindikasikan, bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini sangat penting.
Ada
banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pengimplementasian Pendidikan Anak
Usia Dini. Adapun manfaat yang pertama adalah mengenalkan anak terhadap
instrumen pendidikan. Sebelum memasuki dunia pendidikan di SD, anak–anak tidak
mengenal apa itu kelas, bagaimana suasana di dalamnya, apa itu guru, dan
bagaimana cara bersosialisasi dengan teman–temannya. Ketika mereka masuk ke dalamnya, mereka akan
kaget dengan situasi tersebut, sehingga mereka akan memerlukan waktu yang cukup
banyak untuk beradaptasi.
Lain
halnya dengan anak–anak yang mendapatkan pendidikan usia dini, mereka sudah
terbiasa dengan hal tersebut. Bagi mereka semua, itu bukanlah hal yang baru
lagi karena mereka sudah mempelajarinya di PAUD. Di sana mereka diperkenalkan
dengan suasana kelas, diperkenalkan dengan guru, dan diajarkan cara
bersosialisasi dengan baik, sehingga mereka tidak perlu lagi memerlukan waktu
yang lama untuk beradaptasi sehingga bisa berfokus terhadap pelajaran yang
diberikan oleh guru.
Kedua,
mereka yang mendapatkan pendidikan PAUD pada umumnya berada di bawah umur 5
tahun dimana usia itu adalah periode Golden Age. Disebut Golden Age karna rentang
usia itu adalah masa-masa emas mereka, dimana otak anak sedang dalam masa
perkembangan yang optimal.Pada masa-masa inilah otak bisa berkembang dengan
sangat pesat, sehingga jika mereka
mendapatkan stimulasi yang tepat, maka otak akan berkembang dengan sangat
maksimal. Anak-anak pada masa ini belajar melalui observasi, eksperimen, dan
berkomunikasi dengan orang lain, sehingga sangat tepat bagi mereka untuk masuk
PAUD, karena PAUD metode pendidikannya yang dilaksanakan untuk mengoptimalkan
kemampuan si anak. Oleh karena itu, memberikan Pendidikan Anak Usia Dini kepada
anak–anak sangatlah penting, sebelum memasukkan mereka ke TK maupun SD. Hal ini
dikarenakan PAUD bisa menyiapkan segala yang mereka perlukan untuk menempuh
pendidikan yang sebenarnya.
Karakteristik
anak usia dini yang perlu diperhatikan:
Masa Peka
Suatu
masa dimana seorang anak menyerap berbagai informasi / pengetahuan secara cepat
dalam proses belajar dari lingkungan sekitar
Egosentris
Segala
sesuatu dilihat dari sudut pandang dirinya, belum bisa melihat dari sudut
pandang orang lain, sehingga seolah-olah dialah yang paling benar, keinginannya
harus selalu dituruti dan sikap mau menang sendiri
Peniru ulung
Anak
sedang dalam masa belajar model, dimana anak senang menirukan perilaku
orang-orang disekitarnya
Berkelompok
anak
bermain di luar rumah bersama teman-temannya, dapat bersosialisasi dan
beradaptasi sesuai dengan perilaku lingkungan sosialnya.
Eksplorasi
Dilandasi rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginannya
untuk selalu bergerak, anak menggunakan
semua inderanya untuk mengeksplorasi lingkungannya.
Emosi belum stabil
Emosi sering berubah dengan cepat dalam merespon
lingkungan. Pada anak usia 2 – 3 tahun
mengalami emosi yang meledak-ledak dan sering membangkang (temper tantrum)
Selain mengenali
karakteristik anak usia dini, hal lain yang perlu diperhatikan dalam memberikan
stimulus bagi perkembangan otak anak, adalah dengan mengetahui prinsip-prinsip
dasar perkembangan anak usia dini. Berikut ini prinsip-prinsip dasar
perkembangan anak usia dini :
1. Domain
perkembangan anak yakni fisik, emosi, sosial, kognitif-saling terkait.
2. Kecepatan
perkembangan berbeda antara satu anak dengan anak yang lain.
3. Perkembangan
dan pembelajaran pertama dan utama terjadi dalam konteks keluarga, kemudian
berkembang di sekolah dan di masyarakat.
4. Bermain
adalah cara terbaik bagi anak mempelajari dunianya dan mengembangkan dirinya.
5. Anak
memiliki minat, kekuatan dan kebutuhan
serta cara yang berbeda-beda dalam mengembangkan diri.
Berdasarkan
prinsip-prinsip dasar perkembangan anak usia dini diatas, maka menu
pembelajaran yang diberikan kepada anak usia dini haruslah :
1. Berorientasi
pada Kebutuhan Anak.
2. Belajar
Melalui Bermain.
3. Kreatif
dan Inovatif.
4. Lingkungan
yang Kondusif.
5. Menggunakan
Pembelajaran Terpadu.
6. Mengembangkan
Keterampilan Hidup.
7. Menggunakan
Berbagai Media dan Sumber Belajar.
8. Berorientasi
pada Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak.
9. Stimulasi
Terpadu.
PAUD Tunas Harapan telah merancang sebuah menu
pembelajaran konsep pendidikan holistik untuk membangun manusia holistik yang
berkarakter, maksud dari pendidikan ini adalah :
• Membangun
seluruh potensi anak
• Mendorong
anak menjadi pembelajar aktif
• Terintegrasi
antar mata pelajaran dengan kehidupan nyata
• Bertujuan
membentuk kompetensi (pembiasaan), bukan hanya pengetahuan
• Proses
belajar berpusat pada siswa
• Penilaian
mencakup seluruh proses pembelajaran, bukan hanya pada hasil akhir
Konsep
pembelajaran ini menggabungkan metode pembelajaran kreatif yang diintegrasikan
dengan 12 pendidikan karakter unggul bagi anak-anak PAUD yang dicanangkan oleh
Bupati Kupang, Dr.Ayub Titu Eki, yakni:
1. Sehat
2. Cerdas
3. Mandiri
4. Bersahabat
5. Rendah hati
6. Murah hati
7. Rajin
8. Tertib
9. Jujur
10. Setia
11. Berani
12. Kreatif
Di samping itu, juga sesuai dengan program Bupati
Kupang dalam pembinaan PAUD, PAUD Tunas Harapan mengembangkan Program 3K,
yakni:
1. Kantin sekolah
2. Koperasi sekolah, dan
3. Kebun sekolah.***