Kamis, 02 November 2017



Pendidikan Anak Usia Dini penting untuk generasi penerus

 

          Pendidikan Anak usia Dini merupakan hal yang sangat fundamental, karena apa yg diberikan Tuhan ketika anak baru lahir barulah berupa potensi, baik potensi fisik (jasmani dengan semua alat inderanya) maupun potensi non-fisik (akal, kalbu, dll). Potensi tersebut harus ditumbuh-kembangkan  melalui berbagai timulasi /rangsangan. Di berbagai Negara maju, telah dilakukan penelitian terhadap anak – anak di tingkat Elementary School atau SD yang menunjukan bahwa 70 % anak–anak yang mendapat pendidikan usia dini bisa mengikuti pelajaran lebih baik dibandingkan dengan anak – anak yang tidak mendapatkan pendidikan usia dini. Menurut Bloom (2003), separuh perkembangan intelektual anak berlengsung sebelum 4 tahun. Sedangkan, menurut Landers (2004): perkembangan kognitif usia 17 tahun merupakan akumulusi perkembangan anak usia 4 tahun sebesar 50%, 4-8 tahun sebesar 30%, dan 9-17 tahun sebesar 20%. Mary Eming Young (2003) menambahkan bahwa lingkungan memiliki efek kuat pada perkembangan otak anak. Oleh karena itu, stumulasi/ rangsangan sejak usia dini sangat diperlukan agar otak anak dapat berkembang secara maksimal. Otak manusia memiliki dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri.  Kerjasama antara otak kanan dan otak kiri memunculkan adanya kecerdasan jamak (multiple intelligences) yang diajukan dan dipopulerkan oleh Howard Gardner. Untuk sementara, hingga saat ini telah terindentifikasi beberapa ragam kecerdasan anak, yaitu: kecerdasan linguistik (cerdas kosakata), kecerdasan logika dan matematika (cerdas angka dan rasional), kecerdasan spasial (cerdas ruang/tempat/gambar), kecerdasan kinestetika-raga (cerdas raga), kecerdasan musik (cerdas musik), kecerdasan interpersonal (cerdas orang), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), serta kecerdasan eksistensial.
          Dalam kegiatan nyata otak kanan dan kiri bekerja sama misalnya pada saat berbicara atau berpikir biasa. Pada saat berbicara otak kiri berperan penting dalam memproduksi bahasa, otak kanan berperan melatarbelakangi aksi bicara misalnya intonasi emosional atas apa yang dikatakan, atau perasaan umum yang mungkin ditimbulkan dari suatu kalimat.
Salah satu cara untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak adalah dengan mengak karaktersitik anak usai dini, sehingga stimulus yang kita berikan kepada anak, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anakHal ini mengindikasikan, bahwa Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting.   
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pengimplementasian Pendidikan Anak Usia Dini. Adapun manfaat yang pertama adalah mengenalkan anak terhadap instrumen pendidikan. Sebelum memasuki dunia pendidikan di SD, anak–anak tidak mengenal apa itu kelas, bagaimana suasana di dalamnya, apa itu guru, dan bagaimana cara bersosialisasi dengan teman–temannya.  Ketika mereka masuk ke dalamnya, mereka akan kaget dengan situasi tersebut, sehingga mereka akan memerlukan waktu yang cukup banyak untuk beradaptasi.
Lain halnya dengan anak–anak yang mendapatkan pendidikan usia dini, mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut. Bagi mereka semua, itu bukanlah hal yang baru lagi karena mereka sudah mempelajarinya di PAUD. Di sana mereka diperkenalkan dengan suasana kelas, diperkenalkan dengan guru, dan diajarkan cara bersosialisasi dengan baik, sehingga mereka tidak perlu lagi memerlukan waktu yang lama untuk beradaptasi sehingga bisa berfokus terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru.
            Kedua, mereka yang mendapatkan pendidikan PAUD pada umumnya berada di bawah umur 5 tahun dimana usia itu adalah periode Golden Age. Disebut Golden Age karna rentang usia itu adalah masa-masa emas mereka, dimana otak anak sedang dalam masa perkembangan yang optimal.Pada masa-masa inilah otak bisa berkembang dengan sangat pesat,  sehingga jika mereka mendapatkan stimulasi yang tepat, maka otak akan berkembang dengan sangat maksimal. Anak-anak pada masa ini belajar melalui observasi, eksperimen, dan berkomunikasi dengan orang lain, sehingga sangat tepat bagi mereka untuk masuk PAUD, karena PAUD metode pendidikannya yang dilaksanakan untuk mengoptimalkan kemampuan si anak. Oleh karena itu, memberikan Pendidikan Anak Usia Dini kepada anak–anak sangatlah penting, sebelum memasukkan mereka ke TK maupun SD. Hal ini dikarenakan PAUD bisa menyiapkan segala yang mereka perlukan untuk menempuh pendidikan yang sebenarnya.
Karakteristik anak usia dini yang perlu diperhatikan:

Masa Peka
Suatu masa dimana seorang anak menyerap berbagai informasi / pengetahuan secara cepat dalam proses belajar dari lingkungan sekitar
Egosentris
Segala sesuatu dilihat dari sudut pandang dirinya, belum bisa melihat dari sudut pandang orang lain, sehingga seolah-olah dialah yang paling benar, keinginannya harus selalu dituruti dan sikap mau menang sendiri
Peniru ulung
Anak sedang dalam masa belajar model, dimana anak senang menirukan perilaku orang-orang disekitarnya
Berkelompok
anak bermain di luar rumah bersama teman-temannya, dapat bersosialisasi dan beradaptasi sesuai dengan perilaku lingkungan sosialnya.
Eksplorasi
Dilandasi rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginannya untuk  selalu bergerak, anak menggunakan semua inderanya untuk mengeksplorasi lingkungannya.
Emosi belum stabil
Emosi sering berubah dengan cepat dalam merespon lingkungan. Pada  anak usia 2 – 3 tahun mengalami emosi yang meledak-ledak dan sering membangkang (temper tantrum)

Selain mengenali karakteristik anak usia dini, hal lain yang perlu diperhatikan dalam memberikan stimulus bagi perkembangan otak anak, adalah dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar perkembangan anak usia dini. Berikut ini prinsip-prinsip dasar perkembangan anak usia dini :
1.       Domain perkembangan anak yakni fisik, emosi, sosial, kognitif-saling terkait.
2.       Kecepatan perkembangan berbeda antara satu anak dengan anak yang lain.
3.       Perkembangan dan pembelajaran pertama dan utama terjadi dalam konteks keluarga, kemudian berkembang di sekolah dan di masyarakat.
4.       Bermain adalah cara terbaik bagi anak mempelajari dunianya dan mengembangkan dirinya.
5.       Anak memiliki minat, kekuatan dan  kebutuhan serta cara yang berbeda-beda dalam mengembangkan diri.

Berdasarkan prinsip-prinsip dasar perkembangan anak usia dini diatas, maka menu pembelajaran yang diberikan kepada anak usia dini haruslah :
1.       Berorientasi pada Kebutuhan Anak.
2.       Belajar Melalui Bermain.
3.       Kreatif dan Inovatif.
4.       Lingkungan yang Kondusif.
5.       Menggunakan Pembelajaran Terpadu.
6.       Mengembangkan Keterampilan Hidup.
7.       Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar.
8.       Berorientasi pada Prinsip-Prinsip Perkembangan Anak.
9.       Stimulasi Terpadu.

 PAUD Tunas Harapan telah merancang sebuah menu pembelajaran konsep pendidikan holistik untuk membangun manusia holistik yang berkarakter, maksud dari pendidikan ini adalah :
•        Membangun seluruh potensi anak
•        Mendorong anak menjadi pembelajar aktif
•        Terintegrasi antar mata pelajaran dengan kehidupan nyata
•        Bertujuan membentuk kompetensi (pembiasaan), bukan hanya pengetahuan
•        Proses belajar berpusat pada siswa
•        Penilaian mencakup seluruh proses pembelajaran, bukan hanya pada hasil akhir

 Konsep pembelajaran ini menggabungkan metode pembelajaran kreatif yang diintegrasikan dengan 12 pendidikan karakter unggul bagi anak-anak PAUD yang dicanangkan oleh Bupati Kupang, Dr.Ayub Titu Eki, yakni:
1. Sehat
2. Cerdas
3. Mandiri
4. Bersahabat
5. Rendah hati
6. Murah hati
7. Rajin
8. Tertib
9. Jujur
10. Setia
11.  Berani
12. Kreatif

Di samping itu, juga sesuai dengan program Bupati Kupang dalam pembinaan PAUD, PAUD Tunas Harapan mengembangkan Program 3K, yakni:
1. Kantin sekolah
2. Koperasi sekolah, dan

3. Kebun sekolah.***